Quantcast
Channel: Ragam – Sinar Media Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 30

Lagi, Baru Beberapa Bulan Dibangun Sejumlah Irigasi Jebol

$
0
0

Dawuan,(Sinarmedia).-

Walaupun baru beberapa bulan dibangun sejumlah saluran irigasi di Kabupaten Majalengka sudah jebol lagi. Rusaknya saluran irigasi tersebut diduga akibat  kualitas pekerjaan yang dilaksanakan oleh pihak rekanan sangat buruk. Selain itu lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Pengelolaan Sumberdaya Air Pertambangan dan Energi (PSDAPE) juga menjadi penyebab rendahnya kualitas proyek yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.

Seperti saluran irigasi yang terdapat di Desa Kawunghilir Kecamatan Cigasong misalnya, saluran air yang baru dibangun beberapa bulan itu sudah jebol lagi. Bahkan menurut keterangan warga, saluran irigasi yang dibangun pada tahun 2015 lalu itu hanya bertahan selama dua bulan saja.

Sebelumnya seperti diberitakan koran ini banyak bangunan proyek sanderan maupun irigasi di dinas PSDAPE ambruk akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan petugas dari Dinas PSDAPE sehingga pihak rekanan atau kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut terkesan asal-asalan. Maka tak heran apabila proyek-proyek senderan maupun irigasi usianya tidak bertahan lama alias cepat ambruk.

Berdasarkan pantauan Sinarmedia di lapangan, proyek pembangunan saluran irigasi yang ada di Desa Karanganyar dan Desa Kawunghilir itu dibangun pada tahun 2015 lalu, artinya pembangunan tersebut hanya bisa bertahan selama beberapa bulan saja kemudian bangunan tersebut kini sudah jebol.

Kepala Dinas PSDAPE Majalengka, Agus Tamim melalui Kabid PPI Wawan Sarwanto kepada Sinarmedia pernah saat dikonfirmasi ketika itu mengatakan bahwa pengawasan yang dilakukan anak buahnya sudah terbilang maksimal, selain itu pengerjaan proyek yang ada di dinasnya sudah sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ada.

Menurut Wawan, ia baru mengetahui terkait adanya bangunan senderan yang jebol di Desa Karanganyar untuk itu pihaknya secepatnya akan mengecek ke lapangan untuk mensurveynya dan apabila benar pihaknya agar segera meminta pihak rekanan untuk memperbaikinya.

“Saya akan segera menegur pihak rekanan dan memerintahkan untuk memperbaiki senderan yang jebol tersebut, karena masih dalam masa pemeliharaan selama 6 bulan,” janji Wawan.

Kepala Dinas Pengelola Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi (PSDAPE), Agus Tamim melalui Kabid PPI Wawan Sarwanto saat dikonfirmasi lagi beberapa waktu lalu membenarkan adanya kerusakan pengerjaan saluran irigasi yang berada di Kawunghilir. Menurutnya pihaknya sudah meminta kepada pihak ketiga yakni saudara Dena selaku pelaksana agar segera memperbaikinya setelah volume airnya turun mengingat saat ini sangat dibutuhkan oleh petani sekitar.

“Walaupun sudah memasuki musim kemarau disana debit airnya masih tinggi jika dipaksakan diperbaiki sekarang akan menggangu kebutuhan air pesawahan disekitarnya,kita tunggu volume airnya turun dulu,” ucapnya.

Wawan menambahkan, kerusakan saluran irigasi tersebut sudah banyak dipertanyakan awak media dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), pengerjaan itu dilaksanakan pada tahun 2015 lalu sebelum kabid yang sekarang.

“Diduga penyebab kerusakan diakibatkan debit air terlalu tinggi sehingga merusak saluran irigasi. Di lokasi pengerjaan juga dipasang papan proyek sehingga masyarakat bisa mengetahuinya,” katanya.

Namun sayang ucapan Wawan hanyalah sekedar janji karena hingga sekarang perbaikan senderan irigasi yang rusak di desa Karanganyar tidak direalisasikan, kondisinya sampai sekarang dibiarkan rusak dan belum juga diperbaiki oleh pihak rekanan atau pemborong.

Menurut salah seorang warga desa Karanganyar, Arip (35),masyarakat sangat menyangkan sikap Dinas PSDAPE dan pihak rekanan  yang  tidak  bertanggung jawab memperbaiki saluran irigasi yang sudah jebol dan rusak lagi, sebab menurut  rusaknya bangunan saluran irigasi itu sewaktu masa pemeliharan namun sampai masa pemeliharan habis irigasi yang jebol tidak diperbaiki lagi.

“Saya heran dan menyayangkan sikap yang tidak tegas dari Dinas PSDAPE terhadap pemborong nakal tersebut, sepertinya pihak pengawas dan pemborong ada main karena pada saat pengerjaan berlangsung sebenarnya petugas pengawas ada di lokasi,” katanya.

Arip menambahkan, kami mewakili warga lainnya meminta kepada pihak Kejaksaan Majalengka mengusut pekerjaan proyek ini, masa baru beberapa bulan sudah rusak lagi. Dugaan cepat rusaknya proyek ini dikerjakan asal jadi dan kurang pengawasan dari dinas PSDA Majalengka sehingga kualitas pekerjaan tidak maksimal.(S.04/05).

68 kali dilihat, 1 kali dilihat hari ini


Viewing all articles
Browse latest Browse all 30